1 Tujuan Umum. Untuk mengetahui Pengolahan Tinja di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) 2) Tujuan Khusus. · Untuk mengetahui karasteristik pembuangan tinja. · Untuk mengetahui metode pembuangan tinja. · Untuk mengetahui cara pengelolaan tinja di IPLT Kota Padang, khususnya di Kelurahan Kurao Pagang, Kec.
PencemaranSungai dan laut Sungai dan laut dapat tercemar dari kegiatan manusia seperti penggunaan bahan logam berat, pembuangan limbah cair kapal dan pemanfaatan air panas. Secara biologis, fisik dan kimia senyawa seperti logam tidak dapat dihancurkan.
Diantaranya banyaknya sampah dan limbah yang memenuhi daerah aliran air di sungai, drainase, penebangan hutan secara liar, perubahan hutan atau perkebunan menjadi area perumahan. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini diselesaikan pada hari Minggu, 4 Februari 2018. 1.5.1 Tempat dan Waktu akan tetapi diperlukan penelitian lebih lanjut tentang
karyailmiah limbah KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dalam memnuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia sesuai dengan waktu yang ditentukan Ibu pembimbing.
KARYAILMIAH TENTANG DAMPAK LIMBAH TERHADAP PENCEMARAN AIR BERSIH KERANGKA KARYA ILMIAH Kata Pengantar Daftar Isi BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Metode Penelitian 1.4 Tujuan Penelitian 1.5 Sistematika Penelitian 1.6 Manfaat Penelitian BAB 2 Pembahasan 2.1 Pengertian Limbah 2.2 Macam-macam Limbah
ContohContoh Karya Ilmiah Tentang Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Doc - Berikut ini, kami dari WebDatabab3skripsiinformatika, memiliki informasi terkait Judul : KARYA, TULIS, ILMIAH, PEMANFAATAN, LIMBAH, SERBUK, KAYU, KULIT,
Penulissadar bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah ini masih belum sempurna. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat positif supaya penulis dapat lebih baik lagi dalam pembuatan tugas seperti ini. Penulis berharap bahwa karya tulis ilmiah ini dapat berguna bagi kita semua umumnya bagi pembaca.
KARYAILMIAH - MAKALAH DAMPAK LIMBAH MASKER MEDIS BAGI LINGKUNGAN - Januari 30, 2022 MAKALAH "Dampak Limbah Masker Medis Bagi Lingkungan" Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Disusun Oleh : Meilia Nuraeni XII IPS 2 SMAN 1 Majalengka Tahun Pelajaran 2021/2022 KATA PENGANTAR
Contoh Karya Ilmiah Lengkap- Contoh Karya Ilmiah Tentang Penyalahgunaan Internet yang Tidak Baik Oleh Siswa Semoga karya ilmiah ini dapat berguna & bermanfaat. karya tulis ilmiah tentang "Bahaya hubungan bebas antar remaja Limbah pabrik, nuklir dan juga industri mengandung zat-zat kimia yang berbahaya. Salah satunya adalah radioaktif.
karyailmiah dampak lingkungan pabrik bakpia pathok. Dalam era globalisasi ini belajar secara teori saja tidak lah cukup, sehingga diperlukan terlibat langsung dengan mendatangi lokasi pembelajaran. Lokasi pembelajaran yang dipilih SMA Muhammadiyah 5 adalah daerah industri yang ada di daerah Yogyakarta.
PRAKATAPuji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul "Ecobrick Teknologi Pengolahan Limbah Plastik sebagai Alternatif Bahan Bangunan". Tujuan penulis membuat karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah.
KaryaTulis Ilmiah Tema Lingkungan (Pengelolaan Limbah Plastik) 3 Contoh Karya Ilmiah Lengkap Dengan Pengertian dan Cara Membuat. Karya Ilmiah Pemanfaatan Kembali Sampah - Revisi Id. √ 10 Contoh Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Baik & Benar. 10 Contoh Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Baik & Benar. 3+ Contoh Karya Tulis Ilmiah Terbaru dan Paling Lengkap
ContohKarya Tulis Ilmiah Tentang Lingkungan Hidup yang Baik dan Benar Mengolah sampah, membangkitkan ekonomi masyarakat di tengah pandemi - ANTARA News 1 BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Saat ini jumlah limbah padat semakin meningkat secara signifikan salah satunya di K
Langkahlangkah yang dapat dilakukan dalam pengelolaan limbah dengan menggunakan konsep daur ulang adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu. 2. Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai ekonomis. 3. Dalam pengolahan limbah juga harus mengembangkan penggunaan teknologi.
Writtenby Michael Jul 27, 2021 · 11 min read. Contoh Karya Tulis Ilmiah Sederhana Tentang Pertanian - Karya ilmiah sederhana umumnya merupakan karya tulis yang dilakukan untuk tugas sekolah yang mana formatnya jauh lebih simpel ketimbang skripsi dan sebagainya. Pasal 3 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
rkkfS4. KARYA ILMIAH USAHA DAUR ULANG SAMPAH Disusun oleh Nama Rima Puspitasari NIM Kelas 11-S1TI-12 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 ABSTRAK Berbagai aktivitas manusia yang memanfaatkan sumber daya alam mempunyai konsekuensi berupa sampah. Jumlah sampah sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang yang kita gunakan sehari-hari. Demikian juga dengan jenis sampah, sangat bergantung dari jenis barang yang kita konsumsi. Selain mencemari lingkungan, banyaknya limbah di permukaan bumi juga menimbulkan bau busuk dan pemandangan yang tidak sedap. Oleh karena itu, usaha pengelolaan limbah patut dilakukan. Sampah dapat dibedakan jadi dua jenis, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari makhluk hidup seperti daun-daunan dan sampah dapur. Sampah organik dapat diuraikan secara alami. Sampah anorganik merupakan sampah yang tidak dapat diuraikan secara alami, seperti plastik, logam, dan kaca. Teknologi yang dapat digunakan dalam memanfaatkan limbah adalah teknologi biogas. Biogas adalah gas yang mudah terbakar yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri dalam kondisi tanpa udara bakteri anaerob. Biogas sangat cocok digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada zaman sekarang ini,kebanyakan masyarakat di Indonesia sering membeli barang dengan menggunakan metode sekali buang. Misalnya,masyarakat yang membeli makanan yang berbungkus, bungkusnya di buang begitu saja. Bagi orang orang yang tidak berpikir betapa pentingnya barang bekas tersebut,mereka hanya membuangnya begitu saja tanpa memperhatikan dampak dan keuntungan dari bahan tersebut. Di era globalisasi ini juga,seperri yang kita ketauhi bahwa peristiwa global warming sedang dialami oleh seluruh Negara di dunia,termasuk di Indonesia .Faktor yang menyebabkan global warming,diantaranya yaitu pembakaran plastik yang menghasilkan karbon dioksida yang dapat pula merusak lapisan ozon bumi. Salah satu siasat untuk memperkecil dampak global warming yaitu memilah milah sampah serta memisahkan sampah yang bisa di manfaatkan dan sampah yang tidak bisa di manfaatkan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas,muncul permasalahan sebagai berikut. 1. Bagaimana cara mendaur ulang barang bekas ? 2. Apa keuntungan dari mendaur ulang barang bekas ? 3. Bagaimna cara mengolah barang tersebut menjadi satu usaha yang unik? C. Tujuan Sesuai dengan permasalahan diatas,tujuan yang dapat kita capai dalam penelitian ini adalah 1. Mengetahui cara mendaur ulang barang bekas 2. Mengetahui manfaat dari mendaur ulang barang bekas D. Manfaat Penilitian 1. Bagi para ibu rumah tangga,pendaur ulangan barang bekas ini sangat berguna,yaitu supaya tidak menumpuk barang bekas yang tidak bermanfaat. 2. Bagi para pengrajin,pendaur ulangan ini bisa di manfaatkan sebagai peluang usaha. 3. Bagi lingkungan,pendaur ulangan ini bisa mengurangi penumpukkan sampah di TPS yang bisa mengurangi dampak global warming. 4. Bagi peneliti,penelitian ini bisa di jadikan sebagai pelajaran dan bisa di manfaatkan sebaik mungkin. E. Sistematika penulisan Di samping karya ilmiah ini harus bersifat ilmiah, juga harus tersusun secara sistematis. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut Dalam sistematika penulisan karya ilmiah ini diawali dengan isi yang terdiri dari beberapa Bab . BAB II PEMBAHASAN Sampai saat ini sampah merupakan masalah serius di negeri ini, terutama di kota-kota besar dengan jumlah penduduk yang melebihi batas. Dengan teknologi yang tepat, sampah yang tadinya menjadi masalah sebagai barang buangan, kotor, berbau, menimbulkan penyakit dan mencemari lingkungan dapat menjadi barang yang bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Sampah anorganik bisa membantu mengembangkan industri daur ulang recycling. Kertas bekas akan di daur ulang oleh industri kertas, sampah plastik dan kaca akan di daur ulang menjadi bahan baku industri, sedangkan sampah organik dapat mengembangkan industri pengolah kompos menjadi pupuk organik dan juga dapat diolah menjadi industri energi/industri bahan bangunan. Daur ulang adalah salah satu cara yang digunakan untuk meminimalkan jumlah sampah yang ada untuk meningkatkan nilai ekonomisnya menjadi barang-barang yang berguna. Daur ulang merupakan proses untuk mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi. Salah satu usaha daur ulang adalah daur ulang pada produk berbahan kaca. Banyak cara yang digunakan oleh para pengrajin untuk menyulap sampah kaca menjadi bisnis daur ulang dengan cara memanfaatkan kaca-kaca bekas sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan. Salah satunya adalah benda seni berupa kerajinan gelas dari bahan pecahan kaca. Selain terkesan mewah, bentuknya yang unik akan menarik para konsumen. Ini bisa menjadi peluang bisnis yang cukup menggiurkan dengan kerajinan berbahan baku pecahan kaca. Bahan yang dibutuhkan adalah pecahan kaca atau pecahan botol bekas, toples bekas dan apa saja yang berbahan kaca. Bahan baku tersebut dibersihkan dari bahan kontaminan, dicuci hingga bersih dan dilebur dalam tungku pemanas bersuhu derajat Celcius selama 24 jam. Setelah benar-benar meleleh, selanjutnya kaca itu dibentuk sesuai dengan keinginan. Dapat juga dipakai sebagai bahan bangunan dan jalan. Sudah ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis jalan dengan menggunakan 30% material kaca daur ulang. Proses lainnya yang juga bisa dilakukan adalah bahan kaca yang sudah didapat dilakukan pemotongan dan dimodifikasi sesuai desain yang diinginkan misalnya dalam bentuk mainan maupun kerajinan. Berbagai bentuk dapat di bentuk dari limbah-limbah kaca itu menjadi bentuk baru dengan nilai tambah didalamnya. Mulai vas, kap lampu, maupun bentuk baru berupa mainan, antara lain, berbentuk senjata api, kereta api, mobil, helikopter, sepeda motor, andong, becak, dan alat musik drum, gapura, lampu hias dan yang lainnya. Harga yang ditawarkan pun cukup bervariasi yaitu mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 15 juta tergantung ukuran dan tingkat kerumitan proses pembuatan. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan permasalahan dan hasil penelitian di atas,dapat di simpulkan sebagai berikut. 1. Barang bekas seperti kertas,bahan bangunan,elektronik,baterai,logam dan bahan lainnya dapat di daur ulang. 2. Barang bekas yang sudah di daur ulang ternyata banyak manfaatnya,seperti mengurangi dampak dari global warming,menjadi peluang usaha,melatih kekreatifitasan seseorang 3. Barang Bekas dapat di daur ulang dan dapat di buat usaha yang menjajikan. B. Saran Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. para ibu rumah tangga dapat memanfaatkan penelitian ini untuk mengolah barang bekas yang berserakan di sekitar rumah. 2. para pengrajin,penelitian ini dapat dijadikan sebagai peluang usaha yang dapat menghasilkan uang. 3. Peneliti dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai kajian awal untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan lebih baik. DAFTAR PUSTAKA
0% found this document useful 0 votes7K views15 pagesDescription.Copyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes7K views15 pagesKarya Ilmiah Tentang Daur Ulang PlastikJump to Page You are on page 1of 15 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 13 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Kami ingin mengingatkan orang – orang agar tidak membuang Limbah sembarangan dan kami juga akan menjelaskan tentang cara untuk Penanganan LimbahKami berharap dengan penulisan Karya Tulis ilmiah ini mereka akan sadar betapa berperannya kita dalam mengontrol lingkungan yang bersih dari limbah. BAB II PEMBAHASAN Pengertian Limbah Berdasarkan Peraturan Pemerintah PP No. 18 tahun 1999 Limbah didefenisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan/ kegiatan manusia. Bahaya Limbah Bicara tentang limbah pasti kita tahu bahwa itu berbahaya, terutama Limbah B3. Limbah terdapat dimana-mana disekitar lingkungan kita pada umumnya. Banyak sekali bahaya limbah, antara lain sebagai berikut Dapat menyebabkan Kanker Dapat menyebabkan Iritasi Dapat menyebabkan Kecacatan Janin Dapat menyebabkan Mutasi Akibat dari Limbah yang dibuang disembarangan tempat itu juga bisa kita rasakan dilingkungan hidup kita sehari-hari. Misalnya disungai, pinggir jalan dan sering juga terdapat dihalaman-halaman. Alasan Mengapa Harus Menjauhi Limbah Alasan mengapa kita harus menjauhi limbah karena limbah itu bebahaya bagi kesehatan, selain itu penanganan limbah yang salah juga dapat mengotori atau mencemari lingkungan. Penanganan Limbah 1. PENANGANAN LIMBAH PADAT Limbah padat dapat dihasilkan dari industri, rumah tangga, rumah sakit, hotel, pusat perdagangan/restoran maupun pertanian/peternakan. Penanganan limbah padat melalui beberapa tahapan, yaitu 1. Penampungan dalam bak sampah 2. Pengumpulan sampah 3. Pengangkutan 4. Pembuangan di TPA. Sampah yang sudah berada di TPA akan mengalami berbagai macam perlakuan, seperti menjadi bahan makanan bagi sapi / ternak yang digembala di TPA, di sortir oleh pemulung, atau diolah menjadi pupuk kompos. Atau juga bisa menerapkan prinsip 4R, yaitu Replace yaitu usaha mengurangi pencemaran dengan menggunakan barang-barang yang ramah lingkungan. Contohnya memanfaatkan daun daripada plastik sebagai pembungkus, menggunakan MTBE daripada TEL untuk anti knocking pada mesin, tidak menggunakan CFC sebagai pendingin dan lain-lain. Reduce yaitu usaha mengurangi pencemaran lingkungan dengan meminimalkan produksi sampah. Contohnya membawa tas belanja sendiri yang besar dari pada banyak kantong plastik, membeli kemasan isi ulang rinso, pelembut pakaian, minyak goreng dan lain-lain daripada membeli botol setiap kali habis, membeli bahan-bahan makanan atau keperluan lain dalam kemasan besar daripada yang kecil-kecil. Recycle yaitu usaha mengurangi pencemaran lingkungan dengan mendaur ulang sampah melalui penanganan dan teknologi khusus. Proses daur ulang biasanya dilakukan oleh pabrik/industri untuk dibuat menjadi produk lain yang bisa dimanfaatkan. Dalam hal ini pemulung berjasa sekaligus mendapatkan keuntungan karena dengan memilah sampah yang bisa didaur ulang agar mendapatkan penghasilan. Misalnya plastik-plastik bekas bisa didaur ulang menjadi ember, gantungan baju, pot tanaman dll. Reuse yaitu usaha mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menggunakan dan memanfaatkan kembali barang-barang yang seharusnya sudah dibuang. Misalnya memanfaatkan botol/kaleng bekas sebagai wadah, memanfaatkan kain perca menjadi keset, memanfaatkan kemasan plastik menjadi kantong belanja / tas dll 2. PENANGANAN LIMBAH CAIR Sekitar 80% air yang digunakan manusia untuk aktivitasnya akan dibuang lagi dalam bentuk air yang sudah tercemar, baik itu limbah industri maupun limbah rumah tangga. Untuk itu diperlukan penanganan limbah dengan baik agar air buangan ini tidak menjadi polutan. Tujuan pengaturan pengolahan limbah cair ini adalah 1. Untuk mencegah pengotoran air permukaan sungai, waduk, danau, rawa dll 2. Untuk melindungi biota dalam tanah dan perairan 3. Untuk mencegah berkembangbiaknya bibit penyakit dan vektor penyakit seperti nyamuk, kecoa, lalat dll. 4. Untuk menghindari pemandangan dan bau yang tidak sedap Pengolahan limbah cair dapat dilakukan dengan cara-cara 1. Cara Fisika, yaitu pengolahan limbah cair dengan beberapa tahap proses kegiatan yaitu 1. Proses Penyaringan screening, yaitu menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar dan mudah mengendap. 2. Proses Flotasi, yaitu menyisihkan bahan yang mengapung seperti minyak dan lemak agar tidak mengganggu proses berikutnya. 3. Proses Filtrasi, yaitu menyisihkan sebanyak mungkin partikel tersuspensi dari dalam air atau menyumbat membran yang akan digunakan dalam proses osmosis. 4. Proses adsorbsi, yaitu menyisihkan senyawa anorganik dan senyawa organik terlarut lainnya, terutama jika diinginkan untuk menggunakan kembali air buangan tersebut, biasanya menggunakan karbon aktif. 5. Proses reverse osmosis teknologi membran, yaitu proses yang dilakukan untuk memanfaatkan kembali air limbah yang telah diolah sebelumnya dengan beberapa tahap proses kegiatan. Biasanya teknologi ini diaplikasikan untuk unit pengolahan kecil dan teknologi ini termasuk mahal. 6. Cara kimia, yaitu pengolahan air buangan yang dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap koloid, logam-logam berat, senyawa fosfor dan zat organik beracun dengan menambahkan bahan kimia tertentu yang diperlukan. Metode kimia dibedakan atas metode nondegradatif misalnya koagulasi dan metode degradatif misalnya oksidasi polutan organik dengan pereaksi lemon, degradasi polutan organik dengan sinar ultraviolet dll. 7. Cara biologi, yaitu pengolahan air limbah dengan memanfaatkan mikroorganisme alami untuk menghilangkan polutan baik secara aerobik maupun anaerobik. Pengolahan ini dianggap sebagai cara yang murah dan efisien. 3. DAMPAK PENGOLAHAN LIMBAH A. Dampak positif pengolahan limbah Pengolahan limbah yang benar akan memberikan dampak positif, yaitu 1. Limbah dapat digunakan untuk menimbun lahan / dataran rendah 2. Limbah dapat digunakan untuk pupuk 3. Limbah dapat digunakan sebagai pakan ternak , baik langsung maupun mengalami proses pengolahan lebih dulu 4. Mengurangi tempat perkembangbiakan penyakit / vektor penyakit 5. Mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit menular 6. Menghemat biaya pemeliharaan kesehatan karena masyarakat yang sehat B. Dampak negatif pengolahan limbah 1. Menjadi tempat berkembangbiaknya kuman penyakit / vektor penyakit 2. Menyebabkan gangguan kesehatan seperti sesak nafas, insomnia maupun stress 3. Lingkungan menjadi kotor, bau, saluran air tersumbat, banjir 4. Lingkungan menjadi tidak indah dipandang 5. Menurunkan minat orang datang ketempat tersebut 6. Menaikkan angka kesakitan bagi masyarakat 7. Membutuhkan dana besar untuk membersihkan lingkungan 8. Menurunkan pemasukan pendapatan daerah karena kurangnya wisatawan yang berkunjung. BAB III PENUTUP KESIMPULAN Dari beberapa uraian diatas dapat kami simpulkan bahwa betapa bahayanya limbah bagi kesehatan dan lingkungan kita seperti yang ada pada uraian diatas. Kami berharap isi dari karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi anda. SARAN Kami selaku penyusun menyadari bahwa karya ilmiah ini belumlah sempurna, kamisangat mengharapkan saran membangun dari anda agar karya ilmiah ini untuk kedepanya dapat lebih baik. Semoga apa yang telah kami sampaikan melalui karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami berharap apa yang ada di dalam karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
KARYA TULIS ILMIAH PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK KAYU, KULIT KACANG, DAN DAUN KERING UNTUK BRIKET TENTANG ILMU PENGETAHUAN ALAM Oleh Agia Tyas Sakanthi / 02 SMP NEGERI 3 MALANG Dr. Cipto no. 20 Malang No. Telp 0341-362612. Fax 0341-340224 Tahun Pelajaran 2015/2016 PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 JUNIOR HIGH SCHOOL Jalan Dr. Cipto 20 Telp. 0341362612 Malang 65111 KotakPos 11 Websitehttp/ E-mail smpn3mlg LEMBAR PENGESAHAN PENELITIAN Judul Pemanfaatan Limbah Daun Kering, Kulit Kacang, dan Daun Kering sebagai Briket Peneliti Agia Tyas Sakanthi / / 02 Telah diperiksa, disetujui, dan disahkan pada Februari 2016 Malang, Februari 2016 Mengetahui Menyetujui, Kepala Sekolah, Guru Pembimbing, Tutut Sri Wahyuni, Dra. Z. Nurlailie NIP. 198803 2 007 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik. Karya tulis ilmiah ini berjudul “Pemanfaatan Limbah Daun Kering, Kulit Kacang, dan Serbuk Kayu sebagai Briket” berisi karya tulis ilmiah tentang pemanfaaatan limbah daun kering, serbuk kayu, dan kulit kacang sebagai bahan pembuatan briket ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk bisa memanfaatkan limbah tersebut menjadi briket daripada menggunakan arang kayu. Dalam menyelesaikan karya tulis ini saya sebagai penulis banyak memperoleh dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Tutut Sri Wahyuni, selaku kepala sekolah yang telah menyediakan fasilitas sekolah. Ibu Zaenaf Nurlaeli, selaku guru pembimbing kami. Orang tua dan teman – teman saya yang telah memberi dukungan kepada saya. Saya menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini. Akhir kata, saya mo[hon maaf apabila ada kesalahan dalam pengantar ini. Semoga Allah SWT selalu meridhoi segala usaha kita. Amin. Malang, Februari 2016 Penulis BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Di jaman modern saat ini ternyata masih banyak orang yang menggunakan alat alat yang sangat sederhana seperti memasak menggunakan tungku yang berbahan bakar kayu. Kayu yang merupakan bagian dari sebuah tanaman penghasil oksigen sangat sayang sekali bila berakhir di tungku pembakaran untuk memasak. Kayu bakar diyakini sebagai penyebab minor terjadinya degradasi lahan setelah penebangan kayu komersial. Degradasi lahan sendiri adalah pengertian dari proses di mana kondisi lingkungan biofisik berubah akibat aktivitas manusia terhadap suatu lahan. Perubahan kondisi lingkungan tersebut cenderung merusak dan tidak diinginkan. Bencana alam tidak termasuk faktor yang mempengaruhi degradasi lahan, namun beberapa bencana alam seperti banjir, longsor, dan kebakaran hutan merupakan hasil secara tidak langsung dari aktivitas manusia sehingga dampaknya bisa disebut sebagai degradasi lahan. Namun, limbah kulit kacang, serbuk kayu, dan daun kering tanpa disangka bisa menghasilkan sebuah produk pengganti kayu bakar. Tanpa perlu mengurangi jumlah produsen oksigen di hutan, dan juga dengan keuntungan mengurangi limbah limbah rumah tangga. Rumusan Masalah Mengapa limbah daun kering bisa dijadikan bahan pembuatan briket? Bagaimana komposisi yang tepat untuk menghasilkan briket kualitas baik ? Bagaimana cara mengolah limbah serbuk kayu, kulit kacang, dan daun kering menjadi briket ? Bagaimana tingkat minat masyarakat tentang briket dari limbah daun kering ? Tujuan Penelitian Menjelaskan alasan limbah daun kering bisa dijadikan bahan pembuatan briket. Mengetahui komposisi dan bahan yang tepat untuk menghasilkan briket. Mengetahui cara mengolah limbah serbuk kayu, kulit kacang, dan daun kering menjadi briket. Menjelaskan tingkat minat masyarakat tentang briket dari limbah daun kering. Manfaat Penelitian Untuk pengetahuan alam Dapat mengurangi jumlah dari kasus penebangan hutan Mengurangi limbah rumah tangga Menjaga ekosistem lingkungan sekitar Menciptakan suatu produk bahan bakar pengganti kayu bakar. Untuk pembaca Diharapkan dapat menggunakan bahan bakar alternatif pengganti kayu bakar untuk mengurangi limbah rumah tangga Menjaga ekosistem lingkungan sekitar. Untuk penulis Dapat menemukan bahan pengganti kayu bakar yang merupakan limbah rumah tangga yang mudah ditemui, sehingga dapat mengurangi limbah rumah tangga di lingkungan sekitar. Menambah kosa kata dalam Bahasa Indonesia BAB II TELAAH PUSTAKA Kayu Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi pengayuan.Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot meja, kursi, bahan bangunan pintu, jendela, rangka atap, bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang. Kayu bakar adalah segala jenis bahan kayu yang dikumpulkan untuk digunakan sebagai bahan bakar. Umumnya kayu bakar merupakan bahan yang tidak diproses selain pengeringan dan pemotongan, dan masih terlihat jelas bagian-bagian kayu seperti kulit kayu, mata kayu, pith, dan sebagainya. Serbuk kayu merupakan limbah industri penggergajian kayu. Selama ini limbah serbuk kayu banyak menimbulkan masalah dalam penanganannya yang selama ini dibiarkan membusuk, ditumpuk dan dibakar yang kesemuanya berdampak negatif terhadap lingkungan sehingga penanggulangannya perlu dipikirkan. Daun Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari ranting, biasanya berwarna hijau mengandung klorofil dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari untuk fotosintesis. Daun merupakan organ penting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat Daun kering adalah bagian dari sebuah tumbuhan yang sudah layu, yang biasanya berserakan dipinggir kayu, kulit kacang, dan daun kering tanpa disangka bisa menghasilkan sebuah produk pengganti kayu bakar. Tanpa perlu mengurangi jumlah produsen oksigen di hutan, dan juga dengan keuntungan mengurangi limbah limbah rumah tangga. Kulit kacang Sedangkan beberapa limbah yang memungkinkan untuk dijadikan sebagai bahan bakar terkadang diabaikan. Seperti kulit tanaman kacang atau tanaman non-botani yang biasa dipakai untuk menyebut biji sejumlah tumbuhan polong-polongan namun tidak semua. Kulit kacang juga merupakan limbah industri rumah tangga yang sangat banyak jumlahnya. Briket Briket adalah sebuah blok bahan yang dapat dibakar yang digunakan sebagai bahan bakar untuk memulai dan mempertahankan nyala api. Briket yang paling umum digunakan adalah briket batu bara, briket arang, briket gambut, dan briket biomassa. Briket dari limbah daun kering adalah briket dengan bahan pembuatan terdiri dari sampah / limbah organik seperti daun kering, batok kelapa, dan lain lain. BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah deskriptif kualitatif. Karena, menguraikan hasil penelitian limbah daun kering, kulit kacang dan serbuk kayu yang diolah menjadi briket pengganti kayu bakar. Konteks Penelitian Waktu Penelitian Percobaan pemanfaatan daun kering, dan kulit kacang sebagai bahan bakar alternatif ini dilakukan pada hari minggu, 10 Januari 2016. Percobaan ke 2 dilaksanakan pada hari minggu, 17 januari 2015. Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Jalan Hamid Rusdi III no 228. Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Populasi Populasi dari penelitian percobaan adalah 10 orang dari siswa kelas SMP Negeri 3 Malang. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah Briket dari bahan limbah daun kering, dan kulit kacang. Data dan Sumber Data Data Data dalam penelitian ini meliputi hasil penelitian dan hasil dokumentasi Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini aadalah hasil penelitian tentang pemanfaatan imbah daun kering, dan kulit kacang untuk briket sebagai bahan bakar pengganti kayu bakar. Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini didapatkan dengan instrumen pengumpulan data yang meliputi pedoman observasi, penelitian, dan dokumentasi. Instrumen Penelitian Pedoman Observasi Penilitian ini dilakukan dengan pedoman observasi berikut. No Hari dan Tanggal Tempat Kegiatan yang dilakukan Hasil yang diperoleh Pedoman Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui langkah-langkah sistematis berikut ini. Alat Drum besi Baskom Saringan Korek api Batu bata Bahan Daun-daun kering untuk arang Kulit kacang Serbuk kayu Daun daun kering untuk bahan bakar Tepung kanji Prosedur Pembuatan Siapkan daun kering, dan masukkan ke dalam drum besi. Drum besi dimasukkan ke dalam tungku pembakaran yang terbuat dari batu bata. Di dalam tungku pembakaran dimasukkan daun daunan kering sebagai bahan bakar. Daun daunan kering di dalam tungku dibakar dengan drum besi di dalamnya. Tungku terus menerus di tambahkan dedaunan agar api tidak cepat padam. Setelah 1,5 jam akhirnya drum besi bisa diangkat dan arang daun telah siap. Berikutnya, pada kulit kacang dan serbuk kayu dilakukan pembakaran yang sama seperti pembakaran daun kering sebelumnya. Limbah kulit kacang, dan serbuk kayu sudah siap menjadi arang. Ketiga bahan arang yang sudah siap untuk dihaluskan. Ketiga bahan di campurkan Bahan yang tercampur, dicamopur lagi dengan tepung kanji Cetak sesuai bentuk / ukuran yang diinginkan Keringkan sampai benar benar kering. Penyebaran Kuisioner / angket Untuk melihat bahwa limbah daun kering, dan kulit kacang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat briket pengganti kayu bakar. Kuisioner Uji Keberhasilan Metode Berilah tanda silang X pada kolom SS, bila anda sangat setuju terhadap pernyataan tersebut. Berilah tanda silang X pada kolom S, bila anda setuju terhadap pernyataan tersebut. Berilah tanda silang X pada kolom R, bila anda ragu-ragu terhadap pernyataan tersebut. Berilah tanda silang X pada kolom TS, bila anda tidak setuju terhadap pernyataan tersebut. Berilah tanda silang X pada kolom STS, bila anda sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut. No Pernyataan SS S R TS STS 1. Limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu dapat dijadikan briket. 2. Briket dari limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu dapat menggantikan kayu bakar. 3. Briket dari limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu merupakan bahan bakar alternatif. 4. Briket dari limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu mudah penggunaannya. 5. Anda suka sekali menggunakan bahan bakar briket dari limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu ini. Sasaran/Objek Penelitian Seperti yang dijelaskan pada judul penyusunan karya tulis ini, objek yang kami teliti adalah limbah serbuk kayu, kulit kacang, dan daun kering untuk briket pengganti kayu bakar, kami menjadikan bahan tersebut sebagai objek penelitian karena anggapan masyarakat tentang serbuk kayu, kulit kacang, dan daun kering sebagai limbah. Waktu Penelitian Kami melaksanakan penelitian ini pada tanggal 28-30 Desember 2015. Kami melakukan penelitian dan percobaan selama 2 hari untuk menghasilkan briket, namun hasilnya masih belum sesuai harapan. Sehingga kami kembali melakukan percobaan kedua di tempat yang sama pada tanggal 9-11 Januari 2016. Dan kami dapatkan hasil yang sesuai yaitu briket dari limbah organik yang dapat menghasilkan api biru. Langkah-Langkah Penelitian Mengidentifikasi masalah Mencatat pokok permasalahan dan pelaksanaan Menentukan jadwal penelitian Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan Memulai membuat produk yang akan dibuat BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pemanfaatan daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu sebagai Briket Limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu dapat dimanfaatkan sebagai briket. Berdasarkan hasil penelitian limbah setelah ditambahkan bahan dasar lain dapat diolah menjadi briket yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu sebagai bahan dasar pembuatan briket dapat diketahui melalui jadwal berikut ini. Hari dan Tanggal Waktu Kegiatan yang Dilakukan Hasil yang Diperoleh Minggu, 10 januari 2016 Pk – Membuat briket dari limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu Telah diperoleh briket dengan tekstur yang masih lembek karena terlalu banyak cairan tepung kanji yang terlalu banyak sehingga belum bisa digunakan sebagai bahan bakar Tabel Percobaan Pertama Hari dan Tanggal Waktu Kegiatan yang Dilakukan Hasil yang Diperoleh Minggu, 17 januari 2016 Pk – Membuat briket dari limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu Telah diperoleh briket dengan tekstur yang pas, serta kering dengan sempurna sehingga bisa dijadikan bahan bakar dengan bantuan spirtus. Dengan satu buah briket ditambah spirtus api bisa bertahan menyala hingga 5-10 menit Minat Masyarakat Terhadap Briket dari Limbah Daun kering, Kulit Kacang, dan serbuk Kayu. Tingkat kesukaan masyarakat dapat diketahui berdasarkan kuisioner / angket yang telah disebarkan berikut ini. No Pernyataan SS S R TS STS 1. Limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu dapat dijadikan briket. 3 5 2 0 0 2. Briket dari limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu dapat menggantikan kayu bakar. 1 5 4 0 0 3. Briket dari limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu merupakan bahan bakar alternatif. 2 8 0 0 0 4. Briket dari limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu mudah penggunaannya. 1 3 4 2 0 5. Anda suka sekali menggunakan bahan bakar briket dari limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu ini. 0 5 5 0 0 Terdapat sebanyak 30% atau 3 orang kuisioner menjawab sangat setuju terhadap pernyataan limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu dapat dijadikan briket, sedangkan 50% atau 5 orang kuisioner menjawab setuju, dan 20% atau 2 orang kuisioner menjawab ragu-ragu. Terdapat sebanyak 10% atau 1 orang kuisioner menjawab sangat setuju terhadap pernyataan briket dari limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu dapat menggantikan kayu bakar. sedangkan 50% atau 5 orang kuisioner menjawab setuju, dan 40% atau 4 orang kuisioner menjawab ragu-ragu. Terdapat sebanyak 20% atau 2 orang kuisioner menjawab sangat setuju terhadap pernyataan briket dari limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu merupakan bahan bakar alternatif. Terdapat sebanyak 10% atau 1 orang kuisioner menjawab sangat setuju terhadap pernyataan briket dari limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu mudah penggunaannya, dan 30% atau 3 orang kuisioner menjawab setuju, lalu 40% atau 4 orang kuisioner menjawab ragu-ragu, sedangkan 20% atau 2 orang kuisioner menjawab tidak setuju. Terdapat sebanyak 50% atau 5 orang kuisioner menjawab setuju dengan pernyataan anda suka sekali menggunakan bahan bakar briket dari limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu ini. Sedngkan sisanya 50% atau 5 orang menjawab ragu-ragu. BAB V PENUTUP Kesimpulan Limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu dapat dimanfaatkan sebagai briket karena bahannya yang mudah ditemukan dan mudah diolah untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar pengganti kayu. Limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu dapat dimanfaatkan sebagai briket dengan melakukan langkah – langkah yang sudah tercantum di dalam bab III dengan urut. Limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan briket yang ekonomis. Tingkat minat masyarakat terhadap briket dari limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu masih rendah. Saran Karena limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu mudah ditemukan dan mudah diolah menjadi bahan bakar, sebaiknya briket dari bahan limbah ini disosialisasikan kepada masyarakat agar masyarakat dipedesaan lebih berminat menggunakan briket daripada arang kayu. DAFTAR PUSTAKA Wikipedia, 2015. Wikipedia, 2015. KARYA TULIS ILMIAH PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK KAYU, KULIT KACANG, DAN DAUN KERING UNTUK BRIKET TENTANG ILMU PENGETAHUAN ALAM Oleh Agia Tyas Sakanthi / 02 SMP NEGERI 3 MALANG JL. Dr. Cipto no. 20 Malang No. Telp 0341-362612. Fax 0341-340224 Tahun Pelajaran 2015/2016 PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 JUNIOR HIGH SCHOOL Jalan Dr. Cipto 20 Telp. 0341362612 Malang 65111 KotakPos 11 Websitehttp/ E-mail smpn3mlg LEMBAR PENGESAHAN PENELITIAN Judul Pemanfaatan Limbah Daun Kering, Kulit Kacang, dan Daun Kering sebagai Briket Peneliti Agia Tyas Sakanthi / / 02 Telah diperiksa, disetujui, dan disahkan pada Februari 2016 Malang, Februari 2016 Mengetahui Menyetujui, Kepala Sekolah, Guru Pembimbing, Tutut Sri Wahyuni, Dra. Z. Nurlailie NIP. 198803 2 007 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik. Karya tulis ilmiah ini berjudul “Pemanfaatan Limbah Daun Kering, Kulit Kacang, dan Serbuk Kayu sebagai Briket” berisi karya tulis ilmiah tentang pemanfaaatan limbah daun kering, serbuk kayu, dan kulit kacang sebagai bahan pembuatan briket ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk bisa memanfaatkan limbah tersebut menjadi briket daripada menggunakan arang kayu. Dalam menyelesaikan karya tulis ini saya sebagai penulis banyak memperoleh dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya ingin mengucapkan terima kasih kepada 1. Ibu Tutut Sri Wahyuni, selaku kepala sekolah yang telah menyediakan fasilitas sekolah. 2. Ibu Zaenaf Nurlaeli, selaku guru pembimbing kami. 3. Orang tua dan teman – teman saya yang telah memberi dukungan kepada saya. Saya menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini. Akhir kata, saya mo[hon maaf apabila ada kesalahan dalam pengantar ini. Semoga Allah SWT selalu meridhoi segala usaha kita. Amin. Malang, Februari 2016 Penulis BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Di jaman modern saat ini ternyata masih banyak orang yang menggunakan alat alat yang sangat sederhana seperti memasak menggunakan tungku yang berbahan bakar kayu. Kayu yang merupakan bagian dari sebuah tanaman penghasil oksigen sangat sayang sekali bila berakhir di tungku pembakaran untuk memasak. Kayu bakar diyakini sebagai penyebab minor terjadinya degradasi lahan setelah penebangan kayu komersial. Degradasi lahan sendiri adalah pengertian dari proses di mana kondisi lingkungan biofisik berubah akibat aktivitas manusia terhadap suatu lahan. Perubahan kondisi lingkungan tersebut cenderung merusak dan tidak diinginkan. Bencana alam tidak termasuk faktor yang mempengaruhi degradasi lahan, namun beberapa bencana alam seperti banjir, longsor, dan kebakaran hutan merupakan hasil secara tidak langsung dari aktivitas manusia sehingga dampaknya bisa disebut sebagai degradasi lahan. Namun, limbah kulit kacang, serbuk kayu, dan daun kering tanpa disangka bisa menghasilkan sebuah produk pengganti kayu bakar. Tanpa perlu mengurangi jumlah produsen oksigen di hutan, dan juga dengan keuntungan mengurangi limbah limbah rumah tangga. Rumusan Masalah 1. Mengapa limbah daun kering bisa dijadikan bahan pembuatan briket? 2. Bagaimana komposisi yang tepat untuk menghasilkan briket kualitas baik ? 3. Bagaimana cara mengolah limbah serbuk kayu, kulit kacang, dan daun kering menjadi briket ? 4. Bagaimana tingkat minat masyarakat tentang briket dari limbah daun kering ? Tujuan Penelitian 1. Menjelaskan alasan limbah daun kering bisa dijadikan bahan pembuatan briket. 2. Mengetahui komposisi dan bahan yang tepat untuk menghasilkan briket. 3. Mengetahui cara mengolah limbah serbuk kayu, kulit kacang, dan daun kering menjadi briket. 4. Menjelaskan tingkat minat masyarakat tentang briket dari limbah daun kering. Manfaat Penelitian 1. Untuk pengetahuan alam a Dapat mengurangi jumlah dari kasus penebangan hutan b Mengurangi limbah rumah tangga c Menjaga ekosistem lingkungan sekitar d Menciptakan suatu produk bahan bakar pengganti kayu bakar. 2. Untuk pembaca a Diharapkan dapat menggunakan bahan bakar alternatif pengganti kayu bakar untuk mengurangi limbah rumah tangga b Menjaga ekosistem lingkungan sekitar. 3. Untuk penulis a Dapat menemukan bahan pengganti kayu bakar yang merupakan limbah rumah tangga yang mudah ditemui, sehingga dapat mengurangi limbah rumah tangga di lingkungan sekitar. b Menambah kosa kata dalam Bahasa Indonesia BAB II TELAAH PUSTAKA Kayu Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi pengayuan.Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot meja, kursi, bahan bangunan pintu, jendela, rangka atap, bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang. Kayu bakar adalah segala jenis bahan kayu yang dikumpulkan untuk digunakan sebagai bahan bakar. Umumnya kayu bakar merupakan bahan yang tidak diproses selain pengeringan dan pemotongan, dan masih terlihat jelas bagian-bagian kayu seperti kulit kayu, mata kayu, pith, dan sebagainya. Serbuk kayu merupakan limbah industri penggergajian kayu. Selama ini limbah serbuk kayu banyak menimbulkan masalah dalam penanganannya yang selama ini dibiarkan membusuk, ditumpuk dan dibakar yang kesemuanya berdampak negatif terhadap lingkungan sehingga penanggulangannya perlu dipikirkan. Daun Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari ranting, biasanya berwarna hijau mengandung klorofil dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari untuk fotosintesis. Daun merupakan organ penting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat Daun kering adalah bagian dari sebuah tumbuhan yang sudah layu, yang biasanya berserakan dipinggir kayu, kulit kacang, dan daun kering tanpa disangka bisa menghasilkan sebuah produk pengganti kayu bakar. Tanpa perlu mengurangi jumlah produsen oksigen di hutan, dan juga dengan keuntungan mengurangi limbah limbah rumah tangga. Kulit kacang Sedangkan beberapa limbah yang memungkinkan untuk dijadikan sebagai bahan bakar terkadang diabaikan. Seperti kulit tanaman kacang atau tanaman non-botani yang biasa dipakai untuk menyebut biji sejumlah tumbuhan polong-polongan namun tidak semua. Kulit kacang juga merupakan limbah industri rumah tangga yang sangat banyak jumlahnya. Briket Briket adalah sebuah blok bahan yang dapat dibakar yang digunakan sebagai bahan bakar untuk memulai dan mempertahankan nyala api. Briket yang paling umum digunakan adalah briket batu bara, briket arang, briket gambut, dan briket biomassa. Briket dari limbah daun kering adalah briket dengan bahan pembuatan terdiri dari sampah / limbah organik seperti daun kering, batok kelapa, dan lain lain. BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah deskriptif kualitatif. Karena, menguraikan hasil penelitian limbah daun kering, kulit kacang dan serbuk kayu yang diolah menjadi briket pengganti kayu bakar. Konteks Penelitian Waktu Penelitian Percobaan pemanfaatan daun kering, dan kulit kacang sebagai bahan bakar alternatif ini dilakukan pada hari minggu, 10 Januari 2016. Percobaan ke 2 dilaksanakan pada hari minggu, 17 januari 2015. Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Jalan Hamid Rusdi III no 228. Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Populasi Populasi dari penelitian percobaan adalah 10 orang dari siswa kelas SMP Negeri 3 Malang. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah Briket dari bahan limbah daun kering, dan kulit kacang. Data dan Sumber Data 1. Data Data dalam penelitian ini meliputi hasil penelitian dan hasil dokumentasi 2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini aadalah hasil penelitian tentang pemanfaatan imbah daun kering, dan kulit kacang untuk briket sebagai bahan bakar pengganti kayu bakar. Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini didapatkan dengan instrumen pengumpulan data yang meliputi pedoman observasi, penelitian, dan dokumentasi. Instrumen Penelitian Pedoman Observasi Penilitian ini dilakukan dengan pedoman observasi berikut. No Hari dan Tanggal Tempat Kegiatan yang dilakukan Hasil yang diperoleh Pedoman Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui langkah-langkah sistematis berikut ini. Alat – Drum besi – Baskom – Saringan – Korek api – Batu bata Bahan – Daun-daun kering untuk arang – Kulit kacang – Serbuk kayu – Daun daun kering untuk bahan bakar – Tepung kanji Prosedur Pembuatan 1. Siapkan daun kering, dan masukkan ke dalam drum besi. 2. Drum besi dimasukkan ke dalam tungku pembakaran yang terbuat dari batu bata. 3. Di dalam tungku pembakaran dimasukkan daun daunan kering sebagai bahan bakar. 4. Daun daunan kering di dalam tungku dibakar dengan drum besi di dalamnya. 5. Tungku terus menerus di tambahkan dedaunan agar api tidak cepat padam. 6. Setelah 1,5 jam akhirnya drum besi bisa diangkat dan arang daun telah siap. 7. Berikutnya, pada kulit kacang dan serbuk kayu dilakukan pembakaran yang sama seperti pembakaran daun kering sebelumnya. 8. Limbah kulit kacang, dan serbuk kayu sudah siap menjadi arang. 9. Ketiga bahan arang yang sudah siap untuk dihaluskan. 10. Ketiga bahan di campurkan 11. Bahan yang tercampur, dicamopur lagi dengan tepung kanji 12. Cetak sesuai bentuk / ukuran yang diinginkan 13. Keringkan sampai benar benar kering. Penyebaran Kuisioner / angket Untuk melihat bahwa limbah daun kering, dan kulit kacang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat briket pengganti kayu bakar. Kuisioner Uji Keberhasilan Metode 1. Berilah tanda silang X pada kolom SS, bila anda sangat setuju terhadap pernyataan tersebut. 2. Berilah tanda silang X pada kolom S, bila anda setuju terhadap pernyataan tersebut. 3. Berilah tanda silang X pada kolom R, bila anda ragu-ragu terhadap pernyataan tersebut. 4. Berilah tanda silang X pada kolom TS, bila anda tidak setuju terhadap pernyataan tersebut. 5. Berilah tanda silang X pada kolom STS, bila anda sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut. No Pernyataan SS S R TS STS 1. Limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu dapat dijadikan briket. 2. Briket dari limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu dapat menggantikan kayu bakar. 3. Briket dari limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu merupakan bahan bakar alternatif. 4. Briket dari limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu mudah penggunaannya. 5. Anda suka sekali menggunakan bahan bakar briket dari limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu ini. Sasaran/Objek Penelitian Seperti yang dijelaskan pada judul penyusunan karya tulis ini, objek yang kami teliti adalah limbah serbuk kayu, kulit kacang, dan daun kering untuk briket pengganti kayu bakar, kami menjadikan bahan tersebut sebagai objek penelitian karena anggapan masyarakat tentang serbuk kayu, kulit kacang, dan daun kering sebagai limbah. Waktu Penelitian Kami melaksanakan penelitian ini pada tanggal 28-30 Desember 2015. Kami melakukan penelitian dan percobaan selama 2 hari untuk menghasilkan briket, namun hasilnya masih belum sesuai harapan. Sehingga kami kembali melakukan percobaan kedua di tempat yang sama pada tanggal 9-11 Januari 2016. Dan kami dapatkan hasil yang sesuai yaitu briket dari limbah organik yang dapat menghasilkan api biru. Langkah-Langkah Penelitian A. Mengidentifikasi masalah B. Mencatat pokok permasalahan dan pelaksanaan C. Menentukan jadwal penelitian D. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan E. Memulai membuat produk yang akan dibuat BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pemanfaatan daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu sebagai Briket Limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu dapat dimanfaatkan sebagai briket. Berdasarkan hasil penelitian limbah setelah ditambahkan bahan dasar lain dapat diolah menjadi briket yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu sebagai bahan dasar pembuatan briket dapat diketahui melalui jadwal berikut ini. Hari dan Tanggal Waktu Kegiatan yang Dilakukan Hasil yang Diperoleh Minggu, 10 januari 2016 Pk – Membuat briket dari limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu Telah diperoleh briket dengan tekstur yang masih lembek karena terlalu banyak cairan tepung kanji yang terlalu banyak sehingga belum bisa digunakan sebagai bahan bakar Tabel Percobaan Pertama Hari dan Tanggal Waktu Kegiatan yang Dilakukan Hasil yang Diperoleh Minggu, 17 januari 2016 Pk – Membuat briket dari limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu Telah diperoleh briket dengan tekstur yang pas, serta kering dengan sempurna sehingga bisa dijadikan bahan bakar dengan bantuan spirtus. Dengan satu buah briket ditambah spirtus api bisa bertahan menyala hingga 5-10 menit Minat Masyarakat Terhadap Briket dari Limbah Daun kering, Kulit Kacang, dan serbuk Kayu. Tingkat kesukaan masyarakat dapat diketahui berdasarkan kuisioner / angket yang telah disebarkan berikut ini. No Pernyataan SS S R TS STS 1. Limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu dapat dijadikan briket. 3 5 2 0 0 2. Briket dari limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu dapat menggantikan kayu bakar. 1 5 4 0 0 3. Briket dari limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu merupakan bahan bakar alternatif. 2 8 0 0 0 4. Briket dari limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu mudah penggunaannya. 1 3 4 2 0 5. Anda suka sekali menggunakan bahan bakar briket dari limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu ini. 0 5 5 0 0 Terdapat sebanyak 30% atau 3 orang kuisioner menjawab sangat setuju terhadap pernyataan limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu dapat dijadikan briket, sedangkan 50% atau 5 orang kuisioner menjawab setuju, dan 20% atau 2 orang kuisioner menjawab ragu-ragu. Terdapat sebanyak 10% atau 1 orang kuisioner menjawab sangat setuju terhadap pernyataan briket dari limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu dapat menggantikan kayu bakar. sedangkan 50% atau 5 orang kuisioner menjawab setuju, dan 40% atau 4 orang kuisioner menjawab ragu-ragu. Terdapat sebanyak 20% atau 2 orang kuisioner menjawab sangat setuju terhadap pernyataan briket dari limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu merupakan bahan bakar alternatif. Terdapat sebanyak 10% atau 1 orang kuisioner menjawab sangat setuju terhadap pernyataan briket dari limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu mudah penggunaannya, dan 30% atau 3 orang kuisioner menjawab setuju, lalu 40% atau 4 orang kuisioner menjawab ragu-ragu, sedangkan 20% atau 2 orang kuisioner menjawab tidak setuju. Terdapat sebanyak 50% atau 5 orang kuisioner menjawab setuju dengan pernyataan anda suka sekali menggunakan bahan bakar briket dari limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu ini. Sedngkan sisanya 50% atau 5 orang menjawab ragu-ragu. BAB V PENUTUP Kesimpulan a. Limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu dapat dimanfaatkan sebagai briket karena bahannya yang mudah ditemukan dan mudah diolah untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar pengganti kayu. b. Limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu dapat dimanfaatkan sebagai briket dengan melakukan langkah – langkah yang sudah tercantum di dalam bab III dengan urut. c. Limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan briket yang ekonomis. d. Tingkat minat masyarakat terhadap briket dari limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu masih rendah. Saran Karena limbah daun kering, kulit kacang, dan serbuk kayu mudah ditemukan dan mudah diolah menjadi bahan bakar, sebaiknya briket dari bahan limbah ini disosialisasikan kepada masyarakat agar masyarakat dipedesaan lebih berminat menggunakan briket daripada arang kayu. DAFTAR PUSTAKA Wikipedia, 2015. Wikipedia, 2015.
karya tulis ilmiah tentang limbah